2012-02-27

Time Will Tell

I'm always told that
Crying won't change anything
But no one cries with that purpose in mind

I worry and I just can't help it
I just can't control the time
Take off into the blue sky
From this long runway!

Time will tell
When time passes we'll understand
Cry, it's ok if you don't try so hard
When time passes we'll understand
Cry, there's no hard road to tomorrow
Surely, surely, surely

Even if there's rain, if we fly above the clouds
Always blue sky
Even the sun seems so close
Like you could grab it with your hand

Don't get depressed alone
We just can't control the time
Take off into the blue sky
From this long runway!

Time will tell
When time passes we'll understand
Cry, now I can't even fool myself with these excuses
Time will tell
When time passes we'll understand
Cry, so now it's ok to cry if I feel like it
More, more, more

Time will tell
When time passes we'll understand
Cry, it's ok if you don't try so hard
When time passes we'll understand
Cry, there's no hard road to tomorrow
Surely, surely, surely

by: Utada Hikaru

2012-02-10

Juvenile Rheumatoid Arthritis

Juvenile Rheumatoid Arthritis Review
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit kronis (long-standing) yang merusak dan akhirnya menghancurkan sendi-sendi pada tubuh. Kerusakan itu disebabkan oleh peradangan, respon normal dari sistem kekebalan tubuh. Arthritis berarti "peradangan sendi".
Peradangan pada sendi pada umumnya menyebabkan nyeri, kekakuan, dan bengkak, serta gejala-gejala yang lainnya. Peradangan pada sendi juga mempengaruhi sistem organ yang lain. Jika peradangan tidak melambat atau berhenti, pada akhirnya menghancurkan sendi yang terkena dan dapat menghancurkan jaringan yang lain. 
Junevile Rheumatid Arthritis (JRA) atau Juvenile Arthritis bukan penyakit tunggal, tetapi sekelompok penyakit. Keduanya mempunyai kesamaan, yaitu peradangan sendi yang kronis. Selain itu, pada umumnya penyakit ini mempunyai cara yang berbeda untuk pengobatan, gejalanya. 
Ada 3 jenis penyakit ini berdasarkan jumlah sendi yang terkena peradangan, maupun sendi-sendi mana saja yang terkena peradangan. Diantaranya:


  • Penyakit Pauciartikular. Penyakit ini hanya mempengaruhi beberapa sendi, kurang dari 5 sendi. Biasa yang terkena peradangan adalah sendi-sendi besar yang paling mungkin terpengaruh, seperti sendi lutut, siku, bahu, pinggul. Anak-anak yang terkena penyakit ini biasanya dimulai pada umur 8 tahun. Anak-anak yang terkena penyakit ini yang lebih dari 8 tahun, biasanya akan memiliki resiko tinggi pada bagian peradangan sendi. 20-30% penderita penyakit ini memiliki masalah pada mata dan perlu sesering mungkin melakukan pemeriksaan mata. 
  • Penyakit Polyartikular. Penyakit ini mempengaruhi lebih dari 5 sendi. Selain sendi-sendi besar, peradangan juga terjadi pada sendi jari kaki atau pun jari tangan. Tipe ini dapat dimulai dari semua usia. Dalam beberapa kasus, penderitanya adalah orang-orang dewasa. 
  • Penyakit Systematic. Penyakit ini mempengaruhi banyak sistem tubuh. Anak-anak mulai mengalami demam tinggi, skin rashes, dan masalah yang disebabkan oleh peradangan pada organ dalam, sperti jantung, limpa, hati, dan bagian lain dari saluran pencernaan. Biasanya, namun tidak selalu, dimulai pada anak usia dini. 
Anak-anak atau orang-orang yang memiliki JRA mengalami komplikasi yang spesifik. Komplikasi yang paling umum berhubungan dengan efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi. Biasanya dari obat anti radang (nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)). Ketika obat tersebut sering digunakan, maka akan terjadi rasa nyeri dan dapat perdarahan pada lambung dan usus bagian atas. Obat tersebut juga dapat menyebabkan masalah pada hati dan ginjal, yang notabene sakit pada hati dan ginjal sering tidak memiliki gejala sampai saat sakit itu parah. Maka dari itu, perlu sesering mungkin anak/orang tersebut cek darah untuk mengetahui kondisi hati dan ginjal. Beberapa anak dengan JRA, memiliki masalah emosional dan psikologis. 
Tingkat kematian pada anak dengan JRA cukup tinggi daripada anak yang sehat. Tingkat kematian tertinggi adalah pada anak dengan Systematic JRA. 

Juvenile Rheumatoid Arthritis Cause (Penyebab)
Penyebab Rheumatoid Arthritis tidak diketahui. Seperti orang dewasa (jenis RA dan banyak penyakit lain yang terkait), JRA adalah penyakit autoimun. Ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yang seharusnya melindungi.
  • Biasanya, sistem kekebalan tubuh berfungsi melawan "serangan" oleh "penjajah" seperti infeksi atau virus dalam darah atau jaringan dari orang lain.
  • Sistem kekebalan tubuh menghasilkan sel-sel khusus dan protein, yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk melawan "penjajah". Salah satu jenis penting dari protein kekebalan tubuh disebut antibodi. 
  • Pada penyakit autoimun, sel-sel dan antibodi dari sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Dalam kasus arthritis, serangan itu ditujukan terhadap sinovium (selaput sendi), yang menjadi peradangan.
  • Peradangan sinovium menyebabkan tumbuh menebal dan tidak normal. Pertumbuhan sinovium yang memperluas ke luar, bersama itu menekan dan akhirnya merusak tulang dan tulang rawan sendi dan jaringan sekitarnya seperti ligamen dan tendon.
Juvenile Rheumatoid Arthritis Symptoms (Gejala)
Gejala-gejala Rheumatoid Arthritis sangat bervariasi dari anak ke anak. Mungkin sangat ringan, sangat parah, dan mungkin berubah dari waktu ke waktu, kadang-kadang semalam. Fluktuasi, di mana gejala-gejala menjadi lebih buruk (flare) dan kemudian membaik atau hilang sepenuhnya (remisi), cukup khas JRA.
  • Nyeri sendi, kekakuan, dan bengkak: Ini adalah gejala paling umum dari JRA, tetapi banyak anak tidak mengakui, atau tidak melaporkan rasa sakit. Kekakuan dan pembengkakan kemungkinan akan lebih parah di pagi hari.
  • Kehilangan fungsi sendi: Nyeri, bengkak, dan kekakuan dapat mengganggu fungsi sendi dan mengurangi rentang gerak. Beberapa anak mampu mengkompensasi dengan cara lain dan menampilkan sedikit, jika ada cacat. Keterbatasan parah bergerak menyebabkan kelemahan dan penurunan fungsi fisik.

2012-01-30

My Experience about Juvenile Rheumatoid Arthritis

Bingung mau tulis apa nih..hehehe
Judul post  yang sekarang tentang penyakit. Ya...penyakit yang mungkin beberapa atau bahkan banyak dari remaja-remaja, sekitar 16 th, mengidapnya. Penyakit itu juga yang sekarang ada di tubuhku. Awalnya kukira hanya sakit keseleo biasa di sekitar pantat, karena dulu setahun yang lalu pernah jatuh terduduk dari tangga. Akhirnya kuputuskan untuk ke beberapa tukang pijat. Dan hasilnya malah bertolak belakang dengan harapanku. Setiap dipijat, rasa nyeri itu semakin timbul, dan sampai akhirnya aku tidak bisa berjalan. 
Kemudian dibawalah aku ke dokter oleh ayahku. Pertama di diagnosa, syarafku ada yang terjepit, tepatnya syaraf sekitar tulang belakang, dan harus diopname, yang berarti juga diinfus. Belum pernah aku mengalami hal yang seperti ini. Kaget, penasaran, sedih, semua ada di pikiranku. 
Sudah sekitar 2 hari aku di RS, tp sakit itu tidak kunjung hilang, malah semakin sakit sampai kaki bawah. Tiap malam kaki terasa beku, dingin. Kulihat ibuku hanya memandangku sedih, dan mengucapkan doa kepada Tuhan agar sakitku hilang dari tubuhku. Adikku bergegas mencari suster untuk melaporkan apa yang kurasakan. Dan akhirnya, suntikan penghilang rasa nyeri yang berhasil membuatku tenang dan tertidur lelap. 
Keesokkan harinya, dokter memutuskan untuk mengecek darah dan tulangku. Dan hasilnya positif, tulangku mengalami kelainan, yaitu skoliosis. Yaitu kelainan tulang belakang yang tidak tegap tapi malah bengkok ke arah samping. Skoliosis tidak berpengaruh besar pada rasa sakitku, tapi yang berpengaruh besar adalah radang tulang yang ada di tulang pantat. Hasil cek darah menunjukkan LED yang seharusnya <=20, malah mencapai 117..dan HS-CRP yang seharusnya <=10, malah mencapai 44. Saat itu yang kupikirkan adalah mengapa aku seperti ini. Kemudian dokter mediagnosa bahwa aku punya penyakit turunan, Morbus Bechterew. Penyakit yang tidak ada penyebabnya. Sepengertianku dari penjelasan dokter, penyakit ini adalah penyakit turunan, biasa nya diturunkan ke anak laki-laki sekitar 20-28 th, tapi tidak menutup kemungkinan anak perempuan. Gejala awalnya adalah badan terasa kaku. Sakit untuk digerakkan, terutama pada pagi hari, bangun tidur. Penyakit ini ada karena antibodi yang ada pada tubuhku menyerang sendiri jaringan sel yang ada pada tubuhku, sehingga terjadi "perang" di dalam tubuhku sendiri, dan itu lah yang menyebabkan adanya rasa sakit. Antibodi yang seharusnya melawan sel asing, seperti virus, dan sebagainya, malah menyerang sel tubuhku sendiri. 
Akhirnya kuterima kondisi kesehatanku yang seperti ini. Kata-kata "cacat seumur hidup" kubuang jauh-jauh dari pikiranku. Memang, penyakit ini membuatku untuk nurut sama tubuhku sendiri. Walaupun tidak ada penyebabnya, tapi ada saja yang menjadi pemicunya. Kata-kata "Dilarang makan seafood, jeroan dan alkohol" sudah ada di dahiku. Tembok kosku sudah kutempel kertas yang berisikan sama. Tidak makan makanan yang bersifat dingin. Untuk sayur, mungkin kangkung , rebung dan bayam yang harus dihindari, untuk buah yang bersifat dingin, aku sendiri masih bingung, mungkin pepaya, semangka..Olahraga pun juga terbatas, tapi yang paling tepat untuk orang yang mempunyai penyakit seperti ini adalah berenang, yoga, pokoknya olahraga yang tidak memberatkan.
3 bulan berlalu, kondisi tubuhku makin membaik. Namun pada bulan Desember, kakiku bengkak, menjalar ke tangan, bahu dan lutut. Yah...bodohnya aku untuk menindak lanjuti sakit itu dengan pijat lagi. Semakin lama, semakin sakit bagian tubuhku. Parahnya, tiap malam, badan terasa pegal, serasa ingin dilepas semua kaki, tangan, leher. Aku sudah nggak tau harus berbuat apa. Kemudian aku ke dokter lagi. Dan dokter memberiku bom obat anti radang yang harus diberikan lewat infus, yang artinya aku harus diopname sekali lagi. 
Memang awalnya diagnosa penyakitku adalah Morbus Bechterew, tapi kemudian penyakit menjalar ke sendi-sendi, dokter langsung mediagnosa bahwa aku mengidap JRA.
Pengobatan penyakit ini katanya menggunakan obat kanker yang sering mereka sebut "MTX". Obat yang kudengar saja mengerikan. Mengapa diberi obat kanker??

Heh....mengapa aku punya penyakit yang seperti ini...rasanya sulit menerima bahwa aku tidak dapat bermain-main keluar sampe puas lagi dengan teman-temanku. 
Tapi akhirnya, aku sadar, bahwa aku nggak boleh seperti itu, bahwa aku harus tetep bersyukur dengan keadaanku yang sekarang. Banyak yang sayang sama aku, dan aku nggak boleh ngecewain mereka. Aku harus memulai mengatur hidupku. Menata hidup untuk bisa bebas dari rasa sakit yang sewaktu-waktu bisa terjadi lagi. Mengerti dan memahami penyakitku, sehingga rasa sakit itu tidak datang lagi.